Jumat, 21 Oktober 2011

PENGANTAR BISNIS


Manajemen Bisnis; Konsep, Teori, dan Aplikasi, Sawaldjo Puspopranoto, Mec, MBA, MM, DMS, PPM, Jakarta, Cetakan pertama Juni 2006, cetakan kedua 2008
W.F.Schoell et al (1993:15), mengartikan bisnis dengan pernyataan yang sedikit berbeda dengan mengatakan bahwa: ‘’Bisnis adalah kegiatan mencari keuntungan yang diorganisasikan dan diarahkan untuk penyediaan barang dan jasa kepada para pelanggan”.
  • Semua bisnis menunjukkan adanya kesamaan tertentu, yaitu mengacu pada unsur-unsur sebagai berikut:
  1. Berkaitan dengan barang dan jasa
  2. Menyangkut pengalihan barang dan jasa
  3. Keteraturan dalam penanganan
  4. Diarahkan pada keuntungan
  • Hubungan antara bisnis dan perekonomian. Perusahaan memproduksi barang dan jasa dari faktor-faktor produksi yang disediakan oleh masyarakat, konsumen kemudian membeli barang dan jasa ini
  • Kegiatan bisnis terdiri dari 3 aspek yaitu, aspek produksi, distribusi dan konsumsi
  • Aspek produksi terdiri dari :
  1. Produksi primer adalah kegiatan penarikan sumber daya alam.
  2. Produksi sekunder adalah sumber daya alam atau bahan mentah diproses dan diolah menjadi barang
  3. Produksi tersier yang dihasilkan berupa pemberian fasilitas dan jasa (layanan) pendukung, bukannya barang-barang berwujud
  • Aspek distribusi adalah pemindahan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen
  • Aspek konsumsi yaitu permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkannya.
  • Karakteristik sistem bisnis terdiri dari 3 aspek yaitu kompleksitas dan keanekaragaman, saling ketergantungan dan perubahan dan inovasi.
  • Dua sisi peranan keuntungan yaitu :
  1. Merupakan imbalan bagi pengambilan resiko bisnis.
  2. Berfungsi sebagai tolak ukur (yardstick) untuk tingkat keberhasilan dan juga kegagalan dari sebuah usaha
  • Usaha bisnis adalah bagian dari masyarakat yang lebih besar dimana ia berada dan bertanggung jawab atas kinerjanya kepada masyarakat yang merupakan stakeholder/pemangku kepentingan.
  • Stake holder terdiri dari pemilik, pelanggan, karyawan, pemasok, kreditur, pemerintah dan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh tindakan-tindakan perusahaan.
-          Faktor produksi meliputi
  1. Tanah/material
  2. Tenaga kerja
  3. Modal
  4. Wirausahawan

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
  •  Untuk memilih bentuk organisasi dan kepemilikan yang terbaik, keputusan yang dibuat biasanya ditentukan berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut:
  1. Jenis usaha
  2. Ruang lingkup operasional
  3. Jumlah modal
  4. Besarnya resiko dan kesediaan pihak pemilik
  5. Tingkat pengendalian langsung dan manajemen
  6. Pembagian keuntungan
  7. Umur dari usaha yang diinginkan
  8. Kebebasan relatif dari peraturan pemerintah
  • Jenis dari bentuk kepemilikan bisnis dapat dibedakan atas :
  1. Perusahaan perseorangan (sole proprietorship), Sebuah usaha yang dimiliki dan dioperasikan oleh satu orang
  2. Perkongsian (general partnership), Hubungan usaha secara kontrak yang diikuti oleh dua hingga dua puluh orang dengan maksud untuk menjalankan usaha guna mendapatkan keuntungan
  3. Perkongsian terbatas (limited partnership), Bentuk usaha dimana mitra (partner) atau lebih akan tetapi tidak semuanya bertanggung jawab atas hutang perusahaan hanya sebatas investasi yang ditanamkan diperusahaan
  4. Korporasi (corporations), Badan usaha yang didirikan secara legal yang merupakan badan hokum tersendiri dan terpisah dari pemiliknya
  5. Usaha patungan (join venture), Bentuk kemitraan perusahaan dan dibentuk oleh dua perusahaan atau lebih menggarap sebuah proyek tertentu
  6.  Sindikat (sindicates), Usaha yang dibentuk oleh bebrapa perusahaanuntuk sebuah maksud tertentu
  7. Koperasi (cooperatives), Badan usaha dimana para pemiliknya (anggota) mendapatkan kembali sisa hasil usaha sesuai dengan partisipasinya
  8. Trust, Pengaturan yang mengambil kepemilikan secara yuridis dari asset pribadi dan mengelolanya untuk kepentingan mereka yang mendirikan trust atau untuk orang lain yang ditunjuk
  9. Perusahaan anak dan induk, Perusahaan anak adalah perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan lainnya, sebaliknya, perusahaan yang memiliki perusahaan anak disebut perusahaan induk
  10. ESOP (employe stock ownership plan), Perusahaan dimiliki oleh para karyawan yang bekerja diperusahaan
  11. Korporasi-, Tahun 1958 di Amerika Serikat diciptakan S-corporation yaitu perusahaan yng bebas dari perusahaan lainnya, memiliki tak lebih dari 35 pemegang saham dan tidak boleh lebih dari 25% dari pendapatan penjualan dating dari dividen, sewa, bunga, royalty, anuitas atau tak lebih dari 80% dari pendapatan penjualan dating dari pasar luar negeri
  12. Keiretsu, Aliansi industri berjangka panjang atau kelompok bisnis yang mempertalikan atau menjalin bersama berbagai bisnis
  13. Perusahaan bersama (mutual company), Perusahaan yang tidak menerbitkan saham dan dimiliki oleh para pemegan polis atau deposan, yang mana keuntungan dibagikan kepada pemiliknya dalam bentuk saham
  14. Pertumbuhan perusahaan (corporate growth), Dua jenis pertumbuhan perusahaan adalah merjer yaitu pembelian sebuah bisnis oleh bisnis lain yang serupa dan konglomerat adalah hasil dari penggabunag dari dua atau lebih perusahaan yang beroperasi dalam industri yang sepenuhnya berbeda dan tidak berkaitan satu sama lain
BISNIS INTERNASIONAL
  • PMN dari dunia barat dengan didukung oleh kemajuan teknologi dan jaringan bisnis telah mendominasi bisnis internasional. Namun demikian, dalam dua dasawarsa terakhir produk-produk buatan perusahaan dari kawasan asia pasifik yang dipelopori jepang mulai membanjiri pasar dunia, dan bahkan untuk industri otomotif dan elektronik telah menduduki posisi dominasi
  • Manajer dari perusahaan internasional harus menanganilingkungan internasional yang mana komponen-komponen dasar (politik, hukum, ekonomi, sosial-budaya) berbeda-beda disetiap negara
  • Faktor-faktor yang mendorong bisnis internasional adalah terbentuknya zona perdagangan bebas, zona ekonomi khusus, dan pemberian insentif investasi
  • Hambatan dalam bisnis internasional meliputi perbedaan praktik manajemen, tidak memadainya informasi pasar, ketidakstabilan politik, hambatan prasarana ekonomi, pengendalian devisa, restriksi tarif dan perdagangan , dan kuota impor
  • Perdagangan internasional yang mengacu pada kegiatan ekspor dan impor antar Negara merupakan bagian dari bisnis internasional yang ruang lingkupnya lebih luas, yang juga mencakup transaksi jasa dan penanaman modal, baik secara langsung (foreign direct investment) maupun secara tidak langsung (portfolio investment)
  • Berdasarkan tingkatan keterlibatan diarena bisnis internasional, organisasai dapat dibedakan atas empat kategori yaitu :
  1. Organisasi domestik
  2. Organisasi internasional
  3. Organisasi multinasional
  4. Organisasi transnasional
LINGKUNGAN BISNIS
  •  Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas :
  1. Eksternal : sumber untuk pemasok dari sumber daya dan konsumen dari output
  2. Internal : berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan, transformasi dan keluaran
  • Lingkungan umum terdiri dari kondisi-kondisi latar belakang dalam lingkunganeksternal yang dapat berpengaruh besar terhadap kegiatan operasional dari sebuah organisasi. Lingkungan umum ini meliputi elemen-elemne ekonomi, sosial budaya, hokum politik, teknologi, lingkungan alamiah
  • Lingkungan khusus terdiri atas organisasi, kelompok, dan perorangan yang aktual (nyata) dengan siapa sebuah organisasi harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang
  • Elemen penting dalam lingkungan khusus yaitu pelanggan, pemasok dan pesaing
  • Lingkunagn internal meliputi faktor-faktor seperti visi-misi, budaya perusahaan, gaya manajemen atasan, kebijakan organisasi, hubungan antar divisi, karyawan, dan organisasi informal

Pengantar Bisnis


LATAR BELAKANG
  INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

·           Kegiatan Perekonomian

                   Pola yang ada sekarang tentang cara untuk memuaskan kebutuhan merupakan suatu akibat dari adanya proses perkembangan secara historis. Dalam suatu masyarakat primitif orang harus memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak tergantung pada orang lain.

Setelah meninggalkan cara hidup yang berpindah-pindah, mereka mulai melakukan cara hidup yang lebih baik. Dalam hal ini satu rumah tangga atau keluarga hanya membatasi diri terhadap produksi beberapa barang saja. Bentuk pengkhususan semacam ini di sebut spesialisasi (penyebaran secara horizontal).

Selain spesialisasi, pertukaran dapat pula ditimbulkan oleh adanya diferensiasi,yaitu dari bahan dasar yang sama terjadi berbagai jenis produk. Masing-masing tingkatan pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan yang berbeda. Misalnya, petani menyerahkan padinya kepada pengusaha angkutan untuk digilingkan pada pengusaha huller.

Di samping proses peyebaran ( dispersi), terdapat pula proses penyatuan (konsentrasi)  dimana masing-masing kegiatan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal, disebut paralelisasi. Apabila beberapa tingkatan rangkaian pengerjaan suatu barang yang sebelumnya dikerjakan beberapa perusahaan, sekarang dikerjakan dalam satu perusahaan disebut integrasi.

Pada masyarakat yang sudah maju, barang-barang dan jasa mudah didapat, baik untuk keperluan konsumsi maupun industri. Untuk menghasilkan barang dan jasa semacam ini peranan perusahaan sangat penting. Menurut asalnya, berbagai macam barang kebutuhan dapat diperoleh secara bebas tanpa memerlukan suatu usaha. Barang-barang semacam ini disebut barang bebas (free goods).

Macam-macam barang dan jasa yang dapat       
memuaskan keinginan dan kebutuhan.

a. Barang konsumsi (consumer goods)  yang secara langsung dapat memuaskan kebutuhan, dan
b. Barang industri (industrial goods)  seperti pabrik, mesin, peralatan dan barang lain yang mendukung produksi barang konsumsi.

Selain itu kedua kelompok barang tersebut dapat dibagi lagi menjadi :

a. Barang tahan lama (durable goods) yang dapat dipakai berkali-kali dan
b. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), seperti bahan mentah, makanan.

·      Sistem Perekonomian

Ada empat bentuk sistem perekonomian di dunia, yaitu kapitalisme, sosialisme, fasisme dan komunisme.

a. Kapitalisme

Merupakan suatu falsafah ekonomi, dan bukannya bentuk suatu pemerintahan.  Dalam sistem kapitalisme ini, seseorang bebas untuk memili kekayaan , memiliki perusahaan, dan bersaing secara bebas dalam pasar. Kebebasan semacam ini disebut laissez faire.

 Menurut Adam Smith, ada sebuah tangan yang tidak kentara dalam persaingan (invisible hand of competition). Ini berarti bahwa banyak individu yang memasuki dunia usaha, tetapi karena perusahaan dapat berhasil dalam persaingan dengan yg lain, secara relatif dapat dikatakan bahwa yang kalh adalah kurang efisien.

b. Sosialisme

      Dapat dikatakan sebagai suatu sistem perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan. Seseorang secara relatif bebas untuk memilih tempat yang diinginkan, tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu kepada kebutuhan masyarakat.

c. Fasisme

       Merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan   (biasanya diktator). Dalam fasisme, juga disebut negeri usaha,  pemerintah memiliki semua industri.

d. Komunisme

   Merupakan sistem perekonomian dan suatu bentuk pemerintahan. Dalam komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat motif keuntungan.
Pekerjaan ditentukan oleh negara, dan setiap orang bekerja untuk kepentingan     masyarakat secara keseluruhan.

·      Sistem perekonomian Pancasila
  
      Dalam beberapa tahun terakhir banyak ekonom yang memberikan pendapatnya tentang konsep sistem perekonomian Pancasila yang dipandang cocok untuk masyarakat Indonesia. Namun dari pendapat mereka, di antaranya pada ilmuwan dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, dapatlah diperoleh gambaran umum tentang karateristik sistem perekonomian Pancasila sebagai berikut :

1. Roda perekonomian digerakkan dengan  rangsangan ekonomi, sosial da moral.
2. Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk memperoleh kemerataan sosial yg sesuai  dengan azas-azas kemanusian.
3. Kebijakan ekonomi  diprioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional yang tangguh. Ini berarti setiap kebijakan ekonomi harus dilandasi dengan jiwa nasionalisme.
4. Unit usaha berbentuk koperasi dipandang sebagai soko guru perekonomian dan merupakan bentuk paling kongkrit dari suatu usaha bersama.
5. Adanya keselarasan serta perimbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.

PENGANTAR BISNIS MODERN

Perkembangan dunia usaha semakin pesat. Setiap perusahaan harus berjuang dan beradaptasi dengan setiap perkembangan itu agar dapat tetap bertahan. Perusahaan harus mampu memahami trend. Manajer dan pemilik perusahaan harus membuat perencanaan untuk dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul. Mereka juga harus menyadari bahwa mereka menghadapi berbagai tantangan dan perangkap. Perekonomian dunia tidak lagi merupakan rangkaian perekonomian negara-negara tetapi telah menjadi perekonomian global. Buku Pengantar Bisnis Modern ini memberikan pemahaman akan berbagai masalah dunia usaha dewasa ini, seperti sistem perusahaan, bentuk organisasi usaha, perusahaan kecil dan waralaba, manajemen pemasaran, produk dan penetapan harga, strategi distribusi, strategi promosi dan riset pemasaran, produksi dan manajemen operasi, manajemen sumberdaya manusia, akuntansi, manajemen keuangan; uang, bank dan lembaga keuangan lain, surat berharga dan pasar modal, hingga risiko dan asuransi.


Sumber : http://www.rumahbuku.net/shop/detail/pengantar-bisnis-modern.html